Satu-satunya manusia yang namanya paling banyak disebut tentunya Rasulullah SAW. Tidak bisa dipungkiri oleh siapapun bahwa Muhammad adalah nama yang paling sering disebut. Dalam satu hari satu malam paling tidak dalam sholat 5 waktu, nama beliau disebut. Ditambah lagi beliau adalah koreografer yang paling berhasil dan gerakan "tariannya" diikuti oleh lintas generasi dan berjuta-juta orang. Tarian itu bernama SHOLAT.
Berikut ini adalah kliping rubrik HIKMAH Republika, dengan judul Mencintai Rasulullah yang merupakan tulisan KH Didin Hafifudhin>
" Rasulullah SAW adalah manusia yang dipilih Allah SWT untuk menjadi rasul dan nabi_NYA yang terakhir (QS Al Ahzab 33; 40). Beliau adalah figur teladan, pemimpin panutan umat, yang seluruh perilakunya, termasuk cara berpikir dan bernicaranya, sarat dengan nilai-nilai akhlak yang sangat mulia dan sangat agung (QS AL Qalam 68; 4).
Beliau adalah seorang yang sangat jujur, amanah, rendah hati, bersahaja, penuh dengan keberanian, kreativitas dan sekaligus profesional.
Kehadirannya membawa dan menebarkan rahmat, cinta dan kasih sayang. Bukan sekedar bagi umat manusia, tetapi juga bagi tumbuh-timbuhan dan pepohonan, bagi kelestarian alam, bagi hewan ternak dan binatang dan bahkan bagi seluruh alam semesta.
Beliau adalah pemimpin yang sangat memerhatikan umatnya, yang merasakan getaran jantung dan denyut hati mereka. Ketika umat bersukacita, beliau pun merasakan sukacita itu. Ketika mereka mengalami berbagai penderitaan seperti kemiskinan, kelaparan dan rasa takut yang luar biasa, beliaulah orang pertama yang merasakannya dan selalu berusaha mencari jalan keluarnya. beliau adalah pemimpin yang larut dan menyatu dengan umatnya sehingga tidak ada pemisah antara keduanya (QS At Taubah 9; 128).
Beliau adalah pemimpin sejati, pemimpin lahir dan batin, pemimpin individu dan masyarakat, pemimpin keluarga dan bangsa, pemimpin masa damai dan masa genting, pemimpin dalam suka dan duka, dan bahkan juga pemimpin dunia akhirat.
Mencintai Rasulullah sesungguhnya adalah mencintai perilaku dan akhlaknya yang sangat mulia itu. Yaiut, mencintai kejujuran, kesedrhanaan, kerendahan hati, dan sekaligus mencintai keberanian untuk menyatakan yang haq itu haq dan yang batil itu batil. Juga beliau mencintai umat, masyarakat, dan bangsa, terutama mereka yang fakir miskin atau yang hidupnya sedang mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan.
Kecintaan dalam bentuk mengikuti sunnah pada hakikatnya merupakan refleksi dan manifestasi dari kecintaan kepada Allah SWT. Allah berfirman," Katakanlah,'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Ali Imran 3; 31).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar