Kamis, 01 Juli 2010
AKU DAN KEANGKUHAN
Kembali kutipan dari Kolom Hikmah Republika dan kali ini buah karya Muhammad Sahrul Murajjab.
Seorang bijak ditanya oleh salah seorang muridnya. "Tuan Guru, adakah kejujuran yang tidak baik?" Sang Guru bijak pun menjawab, "Pujian seseorang atas dirinya sendiri. Maksudnya ketika seseorang bercerita hal-hal baik tentang dirinya sendiri, meskipun cerita tersebut benar adanya, hal itu adalah kejujuran yang tidak baik. Sebab bisa memunculkan perasaan bangga diri dan kesombongan.
Ketika seseorang mengatakan 'aku', yang biasanya timbul adalah subjektivitas. Bahkan tidak jarang pula kata tersebut memiliki efek negatif bagi kehidupan soasial. Dikisahkan dalam Al Qur'an bahwa mahkluk pertama kali mengucapkan kata 'aku' dengan penuh kesombongan dan perasaan tinggi hati adalah iblis.
Tatkala Allah SWT memerintahkan iblis bersujud kepada Adam AS, ia menolaknya dengan congkak sembari berkata, "Aku lebih baik darinya )Adam). Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan engkau menciptakannya dari tanah." (QS Al A'raf 7; 12).
Kata 'aku' meluncur dari mulut iblis sebagai ungkapan pengagungan dan penyucian diri sendiri dihadapan Allah yang mebciptakannya. meskipun dia mnegakui bahwa dirinya hanyalah mahkluk yang diciptakan, nyatanya ia membangkang; menyanjung dirinya dan melupakan karunia penciptanya. Karena sikap iblis inilah sering muncul sebuah ungkapan bahwa tidak ada seorangpun yang memuji dirinya sendiri, kecuali menyerupai makhluk terkutuk ini.
Demikianlah bahaya kata 'aku' yang diiringi perasaan bangga diri. Para ulama suluk sering menyebutnya sebagai salah satu penghancur (muhlkat) kehidupan manusia. Allah pun telah melarangnya dengan tegas dalam firman-Nya,"...maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yang bertakwa." (QS Al Najm 53; 32).
Pada ayat lainnya, ketika menyebutkan sifat orang yang kafir, Allah berfirman, "Apakah kamu tidak memerhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak teraniaya sedikitpun." (QS An Nisa 4; 49).
Dengan demikian, kata 'aku' dengan muatan keagungan, pujian dan ketinggian tidaklah pantas jika dinisbatkan kepada diri sendiri. Kata itu hanya layak bagi Allah SWT, sang Pencipta Alam semesta ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
NJ Sports Betting: Best Legal Sportsbooks & Bonuses
BalasHapusFind the 광주광역 출장안마 latest legal 사천 출장마사지 sports betting and 원주 출장마사지 wagering deals at the best legal online 전라남도 출장안마 sportsbooks in 나주 출장마사지 New Jersey. Start betting with our free picks & predictions.