Senin, 14 Juni 2010
BIDADARI SURGA
Berikut tulisan M. Arifin Ilham yang dimuat dalam kolom Hikmah Republika :
Wahai, para suami, istri yang menemani kita sesungguhnya adalah bidadari yang diturunkan untuk menjadi pendamping kita di dunia. Ia juga kelak yang menmani kita saat menikmati kebahagiaan surga di akhirat.
Mari, kita kenali sifat-sifat istri yang memesona ini. Imam Ath-Thabraany mengisahkan sebuah hadis Ummu salamah, " Wahai, Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli ?" Beliau menjawab," Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, serta rambutnya berkilau seperti sayap burung Nasar."
"Lalu, bagaimana tentang firman Allah, " Laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS Al Waqiah 56: 23). Jawabnya, "Kebeningannya seperti mutiara di kedalaman lautan yang tidak pernah tersentuh tangan manusia."
"Jelaskan lagi kepadaku firman Allah, "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan lagi cantik-cantik." (QS Ar Rahman 55: 70). Beliau menjawab, " Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita."
Saya berkata lagi," Jelaskanlah firman Allah,"Seakan-akan mereka adalah telur (burung Unta) yang tersimpan baik." (QS Ashshaffat 37: 49). Beliau menjawab,"Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagia dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar."
"Manakah yang lebih utama, wanita dunia atau bidadari yang bermata jeli ?" Rasulullah berkata," Wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak dengan apa yang tak tampak."
"Karena apa wanita dunia lebih utama dari mereka ?" Beliau menjawab," Karena Shalat, puasa dan ibadah mereka. Sehingga Allah meletakkan cahaya di wajah mereka. Tubuh mereka seperti kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas."
Sungguh indah gambaran Nabi SAW tentang bidadari. Namun, lebih indah lagi penjelasannya tentang wanita di dunia yang taat kepada Allah. Hanya ada dua syarat untuk menjadi wanita mulia seperti ini. Pertama, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kedua, taat kepada suami.
Yang pertama berarti mencintai Allah dan Rasulullah melebihi apapun. Yang diperintahkan ia kerjakan dan yang dilarang ia tinggalkan. Kepada orang tua ia berbakti dan dengan sesama mau hidup berbagi (sedekah).
Sementara itu, taat kepada suami di antaranya tampil menyenangkan di hadapan suami serta menjaga kehormatan diri, anak-anak, dan harta suami. Ia juga tidakn membantah suami dalam kebenaran, tidak jalan dan berkhalwat dengan lelaki bukan mahram, serta segalanya selalu dalam kebaikan. Dialah bidadari surga itu.
Langganan:
Postingan (Atom)